Senin, 18 Maret 2013

Menentukan Arsitektur Aplikasi Database MySQL

Sebelum membuat aplikasi dengan Database MySQL, kita harus menentukan tipe arsitektur apa yang digunakan dalam aplikasi tersebut. Sebagai gambarannya misalkan kita akan membangun sebuah rumah tapi tidak menentukan terlebih dahulu arsitektur dan konsep yang jelas, maka bisa dibayangkan hasilnya akan jauh dari harapan. Begitu juga dalam pembuatan apliaksi dengan Database MySQL, pemilihan arsitektur yang tepat dapat menetukan keandalan dan fleksibilitas aplikasi yang akan dikembangkan.

Jika kita sudah menentukan arisitekturnya, maka langkah berikutnya adalah memilih tool (Software yang akan digunakan). Tool yang akan digunakan harus mendukung penuh dengan arsitektur yang sudah kita tentukan. Sebagai contohnya ingin membuat aplikasi bertipe Client/Server tapi menggunakan Microsoft Access, hal ini sangat tidak sesuai dengan arsitektur yang ditentukan karena Microsoft Access mendukung arsitektur bertipe sistem tunggal (stand-alone).

Berikut ini arsitektur aplikasi Database MySQL yang dapat digunakan :
  • Sistem Tunggal ( Stand-Alone ) : Arsitektur ini merupakan yang paling sederhana dan dirancang untuk user tunggal.
  • Sistem Client / Server : Arsitektur ini memiliki 2 komponen yaitu, client dan server.
  • Sistem Muti-tier : Arsitektur ini memiliki 3 komponen (tier) yaitu, aplikasi client, apliaksi server dan database.
Dari ketiga arsitektur tersebut, kita harus menentukan yang mana arsitektur yanag akan kita gunakan untuk membangun aplikasi yang akan kita buat.